Lombok Barat, NTB – Polsek Sekotong, melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) dalam bentuk patroli dalam rangka antisipasi terjadinya aksi perkelahian antar pelajar, Sabtu (3/12/2022).
Kapolres Lombok Barat, AKBP Wirasto Adi Nugroho, SIK melalui Kapolsek Sekotong, Iptu I kadek Sumerta, SH mengatakan kegiatan ini bagian dari menjaga Kamtibmas di Wilayahnya.
“Tujuannya adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk mengantisipasi Tindakan-tindakan yang oleh para pelajar Lakukan. Tentunya dapat mengganggu keamanan dan ketertiban umum,” ungkapnya.
Kegiatan patroli ini sudah berlangsung dalam beberapa hari ini, dalam rangka mengantisipasi aksi perkelahian pelajar yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
“Memberikan himbauan kepada siswa-siswa untuk pulang kerumah masing- masing pada saat pulang sekolah,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu personil polsek sekotong melaksanakan pendekatan kepada pihak guru sekolah dan menghimbau agar pengawasan di sekolah.
“Terutama pada saat jam sekolah agar lebih mengoptimalkannya, dan juga menyampaikan agar pihak sekolah dapat menghimbau orang tua siswa. Untuk meningkatkan pendidikan di lingkungan keluarga dan bagaimana peran orang tua dalam pengawasan,” katanya.
Pengawasan terhadap putra dan putrinya di luar jam sekolah, sehingga personil polsek sekotong terus secara intes memberikan pemahaman.
“Agar menghindari aksi-aksi serupa yang dapat merugikan diri sendiri orang tua dan paling penting yang dapat merugikan masa depan siswa itu sendiri,” pungkasnya.
Setelah melaksanakan himbauan kepada guru dan para siswa personil polsek sekotong juga melaksanakan penyisiran. Menyasar lokasi-lokasi yang sering para siswa gunakan untuk melakukan aksi perkelahian dan tawuran.
“Adapun lokasi rawan aksi perkelahian pelajar yang dilaksanakan patroli antara lain SMKN 2 pelanggan dan sekitaran desa pelangan. Kemudian Lokasi tongkrongan pelajar dusun gawah pudak desa persiapan pesisir mas,” terangnya.
Dalam kegiatan patroli yang berlangsung menemukan adanya para siswa yang melakukan aksi tersebut. Juga tidak menemukan adanya siswa yang nongkrong di lokasi sebagai tempat tongkrongan pelajar terutama pada jam – jam sekolah maupun di luar sekolah.
