BeritaBerita UtamaDaerahEkbisKabar DesaLombok BaratNTBPeristiwaSosial BudayaWisata

Kunjungan Wisatawan Ke Gunung Aur dan Gunung Jae Selama Libur Lebaran Meningkat Pesat

×

Kunjungan Wisatawan Ke Gunung Aur dan Gunung Jae Selama Libur Lebaran Meningkat Pesat

Sebarkan artikel ini

Lombok Barat, TripatNews – Seminggu usai Merayakan Hari Raya Idul Fitri bagi setiap umat muslim di Lombok menjadi tradisi yang sangat dinantikan, dimana H+6 setelahnya masyarakat luar sibuk dengan mudik, di Pulau Lombok sibuk dengan persiapan Lebaran Ketupat dan liburan ke tempat-tempat wisata yang ada di daerah masing-masing.

Seperti yang terlihat di salah satu Kawasan Wisata Alam Gunung Jae, Narmada, Lombok Barat (Lobar) yang kunjungan per H+5 Hari Raya Idul Fitri kurang lebih 500 orang per hari mengunjungi lokasi tersebut.

Usman ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Sedau yang bertanggung jawab pada Kelompok Desa Sadar Wisata (Pokdarwis) menyampaikan, “untuk kunjungan harian tidak ada peningkatan, namun kunjungan camping meningkat 25 hingga 30% pada hari libur ini, terlebih dua destinasi wisata yang kami tawarkan yakni Gunung Aur dan Gunung Jae tingkat kunjungan mulai meningkat untuk Cammping,” jelasnya saat ditemui di Gunung Jae, Minggu (8/5/2022).

“Untuk kendala di tengah ramainya pengunjung ini kami masih kekurangan toilet umum, serta kesulitan mengatur masyarakat setempat dalam hal kesadaran memarkirkan kendaraan untuk membedakan mana wisatawan luar Desa dan masyarakat Desa Sedau,” terangnya.

“Terlebih personel pengamanan kami juga masih terbatas, belum bisa berbuat lebih jika terjadi hal-hal yanh tidak kita inginkan, mengingat keramaian di Gunung Aur dan Gunung Jae biasanya terjadi mulai sore harinya,” tambahnya.

Ia juga berharap, “semoga semua fasilitas yang ada bisa di maklumi oleh wisatawan. Kami akan terus berusaha untuk membenahi dan tentunya merawat fasilitas yang ada saat ini. Kami juga dari Bumdes berharap kepada pemerintah untuk dapat di batu dalam penambahan toilet umum, wahana air dan pelampung, boat penyelamat, Icon/penunjuk arah menuju kawasan wisata, pebaikan jalan masuk ke kawasan wisata yang masih belum di aspal, serta kesetersediaan tempat dan obat-obatan P3K. Harapan kami adalah support dari pemerintah dalam bentuk bangunan Fisik dan pelatihan dalam peningkatan Sumber Daya Manusia dalam pengelola wisata berbasis desa,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *