Kediri – Ratusan Spanduk dan Baliho di pajang disetiap sudut kampung warga di Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, setelah program kampung sehat jilid II memasuki wilayah yang dikenal sebagai “Kota Santri” ini.
Selain sebagai upaya menyadarkan warga untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19. Pemasangan baliho juga dilakukan sebagai bentuk sosialisasi untuk mengajak masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat, sekaligus menghimbau masyarakat untuk bersama -sama menjaga keamanan dan ketertiban.
Kepala desa Kediri, Fadholy ibrahim saat didatangi media ini menjelaskan. Pihaknya untuk sementara ini menggencarkan sosialisasi sekaligus mengedukasi masyarakat agar selalu menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol covid-19.
“Jadi berbicara kampung sehat ini, karena ini berdasarkan intruksi dari Kapolda NTB, diperkuat dengan peraturan gubernur. Jadi kita di kediri penekanannya lebih kepada sektor kesehatan dan kebersihan,” jelasnya.
Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dijelaskan Fadholy, pihaknya harus memberikan edukasi dan sosialisasi terlebih dahulu. Terutama, kaitannya dengan hidup bersih mulai dari pribadi, keluarga dan lingkungan sekitar.
“Ada beberapa langkah yang sudah kita lakukan, seperti memasang baliho untuk sosialisasi dan turun ke beberapa pelayanan kesehatan untuk memberikan himbauan,” ucapnya.
Berdasarkan hasil musyawarah dengan tokoh agama dan masyarakat, Pihaknya berkomitmen untuk berjuang menanggulangi wabah covid-19 ditingkat desa. Mengingat wilayah Kediri saat ini sudah masuk di Zona Hijau, melihat dari angka penularan covid di masyarakat yang terus mengalami penurunan.
“Jadi beberapa hari itu, ada warga kita yang terkena covid-19, namun setelah melakukan perawatan dan dari kita sudah melakukan pemantauan dan mencari informasi terkait risiko penularan, alhamdulillah sekarang sudah tidak ada yang terjangkit positif covid-19,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, status zona hijau di desa Kediri bisa tetap dipertahankan. “Jadi ini harapan kami agar Kediri ini bisa tetap dipertahankan menjadi zona hijau,” sambungnya.
Selain menggencarkan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat, pihaknya bersama TNI/Polri juga rutin melaksanakan kunjungan ke beberapa tokoh agama di wilayah tersebut. Agar dukungan serta ajakan bisa lebih dipermudah dengan adanya keterlibatan para tokoh agama di wilayah kota santri.
“Alhamdulillah, kita juga rutin melaksanakan soan ke sejumlah pimpinan pondok pesantren agar ikhtiar kita untuk menciptakan kampung sehat bisa lebih dipermudah,” imbuhnya.
Sementara itu Kapolres Lombok barat AKBP Bagus S. Wibowo melalui Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) Desa Kediri, Bripka Taufik menjelaskan, kampung sehat ini dikemas agar masyarakat bisa menjaga tatanan adaptasi kebiasaan baru, Sehingga bisa terbebas dari penularan covid-19.
Selain itu, menurut Bripka Taufik stabilitas ekonomi dan sosial masyarakat juga bisa selalu terjaga, berikut terkait keamanan dan ketertiban mereka dalam menjalani kehidupan di era new normal.
“Diera new normal ini masyarakat diajak untuk selalu menerapkan protokol covid-19 dan menjaga kesehatan dengan menjalankan pola hidup bersih,” ujarnya.
Dalam pelaksanannya di desa kediri, pihaknya mengaku untuk sementara memasang baliho dan spanduk bertuliskan kampung sehat jilid II dan ajakan menjalankan aktifitas mereka sesuai peraturan gubernur NTB dan intruksi dari Kapolda NTB.
“Untuk sementara, semuanya akan mengena nanti, termasuk pemberdayaan ekonomi masyarakat seperti UMKM kerupuk kulit, IKM Kopiah dan sebagainya yang ada di desa Kediri,” tuturnya.
Untuk keamanan sendiri, kata Bripka Taufik, pihaknya akan terus rutin menjalankan sosialisasi dan himbauan pembatasan jam malam kepada masyarakat di desa Kediri. “Untuk keamanan sendiri kita tetap rutin menghimbau warga agar tidak berkerumun dan membatasi aktifitas jam malam mereka,” tutupnya.