LOMBOK BARAT – Program Ketahanan Pangan yang diinisiasi oleh Kepolisian Resor (Polres) Lombok Barat (Lobar) menunjukkan capaian gemilang.
Dalam kurun waktu kurang dari tiga minggu, terhitung sejak 27 September hingga 13 Oktober 2025, total 24,4 ton hasil panen jagung dari berbagai Polsek jajaran telah berhasil disalurkan ke gudang Badan Urusan Logistik (Bulog).
Capaian ini tidak hanya menjadi bukti nyata peran aktif Polri dalam mendukung sektor pertanian, tetapi juga berkontribusi besar dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di wilayah Lombok Barat.
Upaya ini merupakan implementasi konkret dari arahan pimpinan Polri untuk mendukung penuh program swasembada pangan nasional.
Seluruh Polsek di bawah naungan Polres Lobar terlibat aktif, mulai dari proses penanaman, pemeliharaan, hingga pendistribusian hasil panen. Sinergi antara kepolisian, petani, dan Bulog menjadi kunci utama keberhasilan program ini.
Sinergi Polsek Jajaran Hasilkan Puluhan Ton Jagung Berkualitas
Sebanyak 24,4 ton jagung yang terkumpul merupakan hasil kolektif dari lahan pertanian yang dikelola atau dibina oleh Polsek-Polsek jajaran dan Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Lombok Barat.
Penyaluran hasil panen ini dilakukan secara bertahap ke gudang Bulog, menunjukkan konsistensi dan komitmen dalam menjaga kualitas serta kuantitas hasil panen.
Beberapa Polsek telah menuntaskan penyaluran dengan jumlah yang beragam. Polsek Gerung menjadi salah satu penyumbang terbesar dengan total 5,5 ton (3,5 ton pada 29 September dan 2 ton pada 7 Oktober), disusul oleh Sat Reskrim dengan 6 ton (8 Oktober).
Polsek Lembar menyumbangkan total 3 ton, Polsek Kediri 3,609 ton, dan Polsek Sekotong 2,3 ton. Polsek Batulayar, Kuripan, dan Labuapi juga telah menyalurkan hasil panen mereka, dengan total penyaluran hingga 13 Oktober 2025 mencapai 24,4 ton.
Proses penyaluran ini dilakukan dengan standar kualitas yang ketat. Jagung yang didistribusikan harus memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Bulog, khususnya terkait kadar air.
Sejumlah Polsek bahkan sempat menunda penyaluran karena harus melalui proses penjemuran tambahan untuk memastikan kadar air berada dalam batas aman.
Memenuhi Standar Kualitas Bulog dengan Kadar Air Optimal
Salah satu tantangan utama dalam distribusi hasil panen jagung adalah memastikan kadar air memenuhi standar Bulog.
Berdasarkan data yang dihimpun, seluruh jagung yang telah disalurkan dari program Ketahanan Pangan Polres Lombok Barat berhasil memenuhi standar kadar air Bulog, yaitu maksimal 14%.
Pemenuhan standar ini sangat krusial karena berkaitan langsung dengan daya simpan dan kualitas komoditas.
Hasil panen jagung yang telah memenuhi standar ini dibeli oleh Bulog dengan harga Rp 6.400 per kilogram.
Harga yang kompetitif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan motivasi bagi para petani binaan untuk terus meningkatkan kualitas hasil panen mereka.
Polri Komitmen Dukung Stabilitas Pangan dan Harga
Keberhasilan program penyaluran jagung ini mendapat apresiasi dari jajaran Polres Lombok Barat. Kapolres Lombok Barat, Polda NTB, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., melalui Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (Kabag SDM), AKP Taufik Hidayat, S.H., menegaskan bahwa capaian ini adalah wujud nyata dukungan Polri terhadap kebijakan pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Capaian 24,4 ton jagung yang berhasil kami salurkan ke Bulog dalam periode ini merupakan hasil kerja keras dan sinergi seluruh jajaran Polsek dan Satuan di Polres Lombok Barat, bersama dengan para petani binaan,” ujar AKP Taufik Hidayat, S.H., saat dimintai keterangan, Senin (13/10/2025).
Beliau juga menambahkan bahwa program ini bukan hanya sekadar menanam, tetapi juga memastikan bahwa hasil panen tersalurkan dengan baik dan dihargai sesuai standar yang berlaku.
“Kami memastikan setiap butir jagung yang diserahkan memiliki kualitas yang baik, dengan kadar air memenuhi standar Bulog, yaitu 14%. Ini penting agar Bulog dapat menjaga stabilitas pasokan dan harga di pasaran. Kami akan terus berkomitmen untuk melanjutkan dan memperluas program ketahanan pangan ini demi kesejahteraan masyarakat Lombok Barat,” tegasnya.
Langkah Selanjutnya: Memperluas Dampak Program
Meskipun telah mencapai angka penyaluran yang signifikan, program Ketahanan Pangan Polres Lombok Barat tidak berhenti sampai di sini.
Beberapa Polsek masih merencanakan penyaluran berikutnya dalam beberapa hari ke depan, menunjukkan bahwa kegiatan tanam dan panen dilakukan secara berkelanjutan.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang, tidak hanya dalam hal pasokan komoditas, tetapi juga dalam hal edukasi dan pendampingan kepada petani lokal.
Dengan adanya pendampingan dari Polri, para petani mendapatkan akses informasi yang lebih baik mengenai praktik pertanian yang efektif dan standar kualitas yang dibutuhkan pasar.
Ke depan, Polres Lombok Barat bertekad untuk terus menjalin koordinasi erat dengan Bulog dan instansi terkait lainnya.
Langkah ini penting untuk menjamin bahwa program Ketahanan Pangan dapat terus berkontribusi secara optimal dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga komoditas pangan pokok, menjadikan Lombok Barat sebagai salah satu wilayah yang tangguh dalam menghadapi tantangan ketersediaan pangan di masa depan.
Upaya ini menjadi teladan bagaimana institusi keamanan dapat berperan aktif sebagai motor penggerak pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.