Binkam

Operasi Bina Waspada Rinjani 2025: Polisi dan Ulama Bersatu di Desa Gapuk

×

Operasi Bina Waspada Rinjani 2025: Polisi dan Ulama Bersatu di Desa Gapuk

Sebarkan artikel ini
Bhabinkamtibmas Sekotong Dukung Petani Jagung di Desa Batu Putih

Lombok Barat, NTB – Polres Lombok Barat terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) melalui berbagai kegiatan preventif.

Salah satu upaya terbaru dilakukan melalui kegiatan sambang tokoh agama di Pondok Pesantren (Ponpes) Islaah Al-Hummah, Dusun Batu Mulik, Desa Gapuk, Kecamatan Gerung.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Operasi Bina Waspada Rinjani 2025, yang bertujuan untuk bekerjasama dalam mencegah penyebaran paham radikalisme.

Pada Selasa (26/8/2025), sekitar pukul 13.05 WITA, tim dari Polres Lombok Barat yang dipimpin oleh Kasat Binmas, Iptu Muh. Mahrip, mengunjungi Ponpes Islaah Al-Hummah.

Kunjungan ini disambut langsung oleh Kepala Ponpes, Ustad Jamaludin, S.Ag., M.Pd.I., yang menyambut baik inisiatif dari pihak kepolisian.

Kolaborasi antara aparat penegak hukum dan tokoh agama dianggap sebagai langkah strategis untuk membentengi masyarakat dari ideologi yang menyimpang.

Peran Tokoh Agama Sangat Vital dalam Mencegah Radikalisme

Iptu Muh. Mahrip menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan bagian dari program kepolisian untuk menjalin silaturahmi yang erat dengan para tokoh agama.

Menurutnya, peran tokoh agama sangat sentral dalam membentuk karakter dan pandangan masyarakat, khususnya para santri.

“Kami datang ke sini dalam rangka Ops Bina Waspada Rinjani 2025, untuk berdiskusi langsung dengan Ustad Jamaludin mengenai bagaimana kita bisa bersama-sama mengantisipasi bahaya paham radikalisme dan aliran terlarang,” ujar Iptu Muh. Mahrip.

Ia menambahkan bahwa upaya pencegahan paling efektif adalah melalui pendekatan humanis dan edukasi, bukan sekadar penindakan.

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan pesan-pesan damai dan toleransi dapat lebih mudah disebarkan.

Kolaborasi Polisi dan Pesantren, Kunci Menangkal Paham Radikalisme

Ustad Jamaludin menyambut positif kunjungan dari Polres Lombok Barat. Ia menekankan bahwa Ponpes Islaah Al-Hummah selalu berkomitmen untuk mengajarkan nilai-nilai Islam yang moderat, damai, dan rahmatan lil ‘alamin.

Pihaknya meyakini bahwa radikalisme tidak memiliki tempat dalam ajaran Islam yang sesungguhnya.

Menurutnya, apa yang dilakukan polisi sejalan dengan misi di pesantren, yaitu membimbing para santri menjadi generasi yang saleh, cerdas, dan nasionalis.

Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terhindar dari pengaruh buruk. Ia juga menegaskan bahwa pesantrennya siap berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam memberikan edukasi tentang bahaya radikalisme.

Membangun Kekuatan Komunitas Melalui Sinergi Lintas Sektor

Kegiatan sambang ini berhasil memperkuat hubungan silaturahmi antara Polres Lombok Barat dan Ponpes Islaah Al-Hummah.

Hasil yang dicapai tidak hanya sebatas menjalin kedekatan, tetapi juga menghasilkan komitmen bersama untuk menjaga wilayah dari ancaman radikalisme.

Adanya komunikasi yang intens diharapkan dapat menciptakan sistem deteksi dini (early warning system) di kalangan masyarakat, terutama di lingkungan pesantren.

Polres Lombok Barat menyadari bahwa penanganan radikalisme tidak bisa hanya mengandalkan pihak kepolisian.

Dibutuhkan kerja sama dan sinergi dari seluruh elemen masyarakat, terutama tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Dengan kolaborasi yang solid, diharapkan wilayah Lombok Barat akan semakin aman dan terbebas dari paham-paham yang dapat memecah belah persatuan bangsa.

Kegiatan serupa akan terus digalakkan di berbagai wilayah lain di bawah naungan Polres Lombok Barat, sebagai wujud nyata pelayanan Polri kepada masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *