Lombok Utara, NTB – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-80 Tahun, minat pendaki untuk menaklukkan Gunung Rinjani meningkat drastis. Namun, dengan adanya penutupan sementara pendakian demi alasan keselamatan, aparat gabungan memperkuat pengawasan di jalur-jalur rawan, salah satunya Pos Resort Torean di Desa Loloan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Senin (11/8/2025).
Bintara Pembina Desa (Babinsa) Loloan Komando Rayon Militer (Koramil) 1606-02/Bayan, Serka Hadi Suprayitno, bersama Aipda Hendra dari Polsek Bayan, Ihsanul Hakiki, S.H., dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), dan Ketut Putra dari Masyarakat Mitra Polisi Hutan (Polhut), melakukan penebalan pos sejak pukul 09.00 WITA. Tujuannya, memastikan tidak ada pendaki yang memaksa masuk jalur Torean selama penutupan berlangsung.
“Kami mengantisipasi pendaki yang tetap ingin naik di momen kemerdekaan. Penutupan ini demi keamanan bersama, mengingat kondisi jalur sedang dalam pemeliharaan,” ujar Serka Hadi Suprayitno.
Pihak TNGR menegaskan bahwa penutupan ini bersifat sementara. “Kami menghargai semangat para pendaki memperingati HUT RI, namun keselamatan harus diutamakan. Jalur akan dibuka kembali setelah dinyatakan aman,” jelas Ihsanul Hakiki.
Dukungan juga datang dari Masyarakat Mitra Polhut. “Kami membantu mengedukasi pendaki agar mematuhi aturan. Rinjani harus dijaga kelestariannya,” kata Ketut Putra.
Sementara itu, pihak kepolisian menekankan bahwa pengawasan ini juga untuk mencegah potensi kecelakaan. “Kami ingin memastikan perayaan HUT RI di kawasan Rinjani tetap aman dan tertib,” ujar Aipda Hendra.
Kegiatan penebalan pos ini berjalan aman, lancar, dan mendapat respon positif dari masyarakat sekitar. Sinergi TNI, Polri, TNGR, dan warga menjadi bukti kuatnya komitmen menjaga Gunung Rinjani, baik dari sisi keamanan maupun kelestarian alamnya.