Binkam

Cegah PMK di Lombok Barat: Upaya Preventif dan Vaksinasi Terus Digenjot

×

Cegah PMK di Lombok Barat: Upaya Preventif dan Vaksinasi Terus Digenjot

Sebarkan artikel ini
Gerak Cepat! Polisi dan Dinas Peternakan Gempur PMK di Lombok Barat

Gerung, Lombok Barat – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih menjadi perhatian serius bagi peternak di berbagai daerah, termasuk di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Guna memastikan penanganan yang tepat dan mencegah penyebaran yang lebih luas, jajaran kepolisian sektor Gerung, Polres Lombok Barat, Polda NTB, turut aktif melakukan monitoring dan koordinasi dengan pihak terkait.

Rabu, 22 Januari 2025, Bhabinkamtibmas Desa Kebon Ayu, Aiptu Lalu Mahjar, melaksanakan monitoring intensif di kandang-kandang sapi yang ada di wilayah binaannya. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau secara langsung kondisi ternak dan memastikan langkah-langkah pencegahan serta penanganan PMK berjalan efektif.

Monitoring Kandang Sapi di Desa Kebon Ayu

Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan, ditemukan beberapa ekor sapi yang terindikasi PMK di beberapa lokasi di Desa Kebon Ayu. Rinciannya adalah dua ekor di Kandang Penarukan Daya, delapan ekor di Kandang Gubuk Raden, dan enam ekor di Dusun Karang Kesuma.

Kapolsek Gerung, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana, menjelaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait, khususnya Dinas Peternakan Provinsi NTB dan Dinas Peternakan Kabupaten Lombok Barat, dalam penanganan PMK ini. “Kami berupaya semaksimal mungkin untuk membantu meminimalisir dampak PMK terhadap peternak di wilayah hukum kami,” ujar Iptu Bayu Damana.

Langkah-Langkah Penanganan yang Telah Dilakukan

Berbagai langkah penanganan telah diimplementasikan untuk mengatasi penyebaran PMK di Desa Kebon Ayu. Pada tanggal 14 Januari 2025, petugas dari Dinas Peternakan Provinsi NTB bersama Dinas Peternakan Kabupaten Lombok Barat telah melakukan penyemprotan disinfektan di kandang-kandang sapi yang terindikasi PMK. Langkah ini penting untuk membasmi virus penyebab PMK dan mencegah penularan ke ternak lainnya.

Selain penyemprotan, program vaksinasi juga digencarkan. Vaksinasi terhadap sapi-sapi yang terindikasi PMK telah dilaksanakan di Kandang Gubuk Raden dan Dusun Karang Kesuma pada tanggal 21 Januari 2025. Rencananya, vaksinasi juga akan dilakukan di Kandang Penarukan Daya dan Penarukan Lauq pada hari yang sama dengan monitoring, yaitu 22 Januari 2025.

Dampak Positif dan Harapan ke Depan

Upaya-upaya yang telah dilakukan, mulai dari monitoring, penyemprotan, hingga vaksinasi, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan ternak di Lombok Barat. Tujuan akhirnya adalah menciptakan hewan sapi yang sehat dan menghasilkan kualitas daging yang baik.

“Dengan langkah-langkah preventif dan penanganan yang cepat, kami berharap PMK dapat segera terkendali dan tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi para peternak,” imbuh Iptu Bayu Damana. Ia juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya peternak, untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika menemukan gejala PMK pada ternaknya.

Pentingnya Koordinasi dan Kewaspadaan Bersama

Penanganan PMK membutuhkan koordinasi dan kerjasama yang baik antara berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, dinas terkait, aparat kepolisian, hingga masyarakat dan peternak. Kewaspadaan dan tindakan cepat sangat penting untuk memutus rantai penyebaran virus PMK.

Kegiatan monitoring yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas dan jajaran kepolisian merupakan bagian dari upaya proaktif dalam menjaga stabilitas dan kesehatan peternakan di wilayah Lombok Barat. Diharapkan, sinergi antara berbagai pihak ini dapat terus ditingkatkan untuk menghadapi tantangan penyakit hewan dan menjaga kesejahteraan peternak.

Imbauan Kepada Masyarakat dan Peternak

Kapolsek Gerung kembali menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanganan PMK. “Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya para peternak, untuk selalu menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar, serta segera melaporkan kepada petugas jika menemukan gejala PMK pada hewan ternaknya,” pungkas Iptu Bayu Damana. Dengan kerjasama dan kewaspadaan bersama, diharapkan PMK dapat segera diatasi dan tidak menimbulkan dampak yang signifikan bagi perekonomian masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *