Lombok Barat, NTB – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan derasnya arus globalisasi, semangat kebangsaan harus terus dijaga, terutama di kalangan generasi muda. Hal inilah yang menjadi fokus Bintara Pembina Desa (Babinsa) Komando Rayon Militer (Koramil) 1606-08/Narmada, Desa Langko, Sertu Muhammad Faesal, saat memberikan materi wawasan kebangsaan kepada ±200 santri di Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Assulamy, Desa Langko, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat dalam rangkaian kegiatan Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami), Minggu (20/10/2024).
Dalam penyampaiannya, Sertu Muhammad Faesal mengingatkan para santri akan tantangan yang dihadapi bangsa saat ini, terutama dalam era digital. “Di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi, kita semua harus waspada terhadap ancaman yang dapat merusak persatuan bangsa. Generasi muda seperti kalian adalah harapan masa depan. Jadilah generasi yang cerdas, bijaksana dalam menggunakan teknologi, dan tetap teguh memegang nilai-nilai kebangsaan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sertu Muhammad Faesal juga menggarisbawahi pentingnya kemampuan memilah informasi di era digital. Menurutnya, kecepatan penyebaran informasi saat ini dapat menjadi bumerang jika tidak disikapi dengan bijak. “Kita berada di era di mana informasi menyebar dengan cepat, namun tidak semua informasi bermanfaat. Santri harus bisa memilah mana yang baik dan buruk, serta tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa,” ujarnya.
Selain memupuk semangat kebangsaan, Babinsa Desa Langko ini juga mendorong para santri untuk terus meningkatkan semangat belajar. Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah kunci utama dalam meraih cita-cita dan masa depan yang lebih baik. “Pendidikan bukan hanya bekal bagi diri sendiri, tapi juga untuk agama, nusa, dan bangsa. Dengan ilmu pengetahuan yang cukup, kalian akan mampu menghadapi tantangan zaman dan memberikan kontribusi bagi bangsa,” tambahnya.
Kepala Madrasah Aliyah Assulamy, Diana Kurniawati, M.Pd., yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, memberikan apresiasi atas inisiatif Babinsa. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Wawasan kebangsaan tidak hanya membentuk karakter, tapi juga menjadi bekal penting bagi santri dalam menghadapi dunia yang terus berubah. Semoga melalui kegiatan ini, para santri semakin cinta tanah air dan berkontribusi untuk bangsa,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa pendidikan karakter menjadi salah satu pondasi penting dalam membentuk pribadi yang berjiwa nasionalis. “Pendidikan bukan hanya soal ilmu pengetahuan, tapi juga soal karakter. Dengan adanya materi seperti ini, para santri diharapkan mampu menjadi pribadi yang tidak hanya berilmu, tapi juga berjiwa nasionalis,” jelas Diana Kurniawati, M.Pd., Kepala Madrasah Aliyah Assulamy.
Kegiatan ini diharapkan mampu memotivasi para santri untuk lebih memahami pentingnya semangat kebangsaan, menjaga persatuan, serta membangun masa depan yang lebih baik untuk Indonesia.