Operasi

Sinergi Tokoh Agama & Masyarakat, Benteng Lombok Barat Lawan Intoleransi

×

Sinergi Tokoh Agama & Masyarakat, Benteng Lombok Barat Lawan Intoleransi

Sebarkan artikel ini

Lombok Barat, 17 Juli 2024 – Dalam upaya menangkal ancaman terorisme, radikalisme, dan intoleransi, Kasat Binmas Polres Lombok Barat, AKP Daniel Ibi Lona, S.Sos., menekankan pentingnya peran proaktif masyarakat. Menurutnya, partisipasi aktif masyarakat merupakan kunci utama dalam mendeteksi dan mencegah penyebaran paham-paham yang dapat merusak tatanan sosial.

Pendekatan Humanis dan Edukatif

AKP Daniel Ibi Lona menegaskan bahwa pendekatan humanis dan edukatif menjadi landasan utama dalam menanggulangi permasalahan ini.

“Kami berupaya membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat, memberikan pemahaman tentang bahaya terorisme, radikalisme, dan intoleransi. Melalui pendekatan yang humanis, kami berharap dapat menyentuh hati masyarakat sehingga mereka tergerak untuk ikut serta dalam upaya pencegahan,” ujar AKP Daniel.

Sinergi dengan Tokoh Agama dan Masyarakat

Selain itu, sinergi dengan tokoh agama dan masyarakat juga menjadi fokus utama dalam strategi pencegahan.

“Kami menjalin kerjasama yang erat dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Mereka memiliki peran yang sangat strategis dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang nilai-nilai toleransi dan pentingnya menjaga kerukunan,” tambahnya.

Penguatan Moderasi Beragama

Penguatan moderasi beragama juga menjadi salah satu pilar penting dalam upaya menangkal radikalisme dan intoleransi. AKP Daniel Ibi Lona menjelaskan bahwa moderasi beragama mengajarkan untuk menghargai perbedaan dan menghindari sikap ekstrem dalam beragama.

“Kami mendorong masyarakat untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama secara moderat. Dengan demikian, kita dapat mencegah terjadinya konflik dan perpecahan akibat perbedaan keyakinan,” jelasnya.

Edukasi Melalui Media Sosial

Di era digital saat ini, media sosial menjadi sarana yang efektif dalam menyebarkan informasi dan edukasi kepada masyarakat.

“Kami memanfaatkan media sosial untuk memberikan pemahaman tentang bahaya terorisme, radikalisme, dan intoleransi. Melalui konten-konten yang kreatif dan informatif, kami berharap dapat menjangkau masyarakat luas, terutama generasi muda,” ungkapnya.

Peran Bhabinkamtibmas

Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak kepolisian di tingkat desa memiliki peran yang sangat vital dalam mendeteksi dini potensi ancaman terorisme, radikalisme, dan intoleransi.

“Bhabinkamtibmas kami bekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk melakukan deteksi dini dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Mereka juga berperan sebagai jembatan komunikasi antara kepolisian dan masyarakat,” paparnya.

Pemberdayaan Ekonomi

Faktor ekonomi juga menjadi salah satu penyebab seseorang rentan terpapar paham radikalisme. Oleh karena itu, pemberdayaan ekonomi masyarakat menjadi bagian penting dalam strategi pencegahan.

“Kami mendorong program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat, seperti pelatihan keterampilan dan pemberian modal usaha. Dengan demikian, masyarakat memiliki penghasilan yang layak dan tidak mudah terpengaruh oleh iming-iming kelompok radikal,” tegasnya.

Partisipasi Aktif Masyarakat

AKP Daniel Ibi Lona kembali menegaskan bahwa partisipasi aktif masyarakat merupakan kunci utama dalam menangkal terorisme, radikalisme, dan intoleransi.

“Kami mengajak seluruh masyarakat Lombok Barat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Laporkan segera jika menemukan indikasi adanya aktivitas yang mencurigakan. Bersama-sama kita jaga Lombok Barat dari ancaman terorisme, radikalisme, dan intoleransi,” pungkasnya.

Tantangan dan Harapan

Upaya menangkal terorisme, radikalisme, dan intoleransi bukanlah tugas yang mudah. Berbagai tantangan harus dihadapi, mulai dari penyebaran paham radikal melalui media sosial hingga adanya kelompok-kelompok yang berusaha memecah belah persatuan bangsa.

Namun, AKP Daniel Ibi Lona tetap optimistis.

“Dengan sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat, kami yakin dapat mengatasi tantangan tersebut. Kami berharap Lombok Barat tetap menjadi daerah yang aman, damai, dan toleran,” harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *