Mataram, NTB – Bintara Pembina Desa (Babinsa) Mayure bersama Lurah dan tim kesehatan dari Puskemas Karang Taliwang mengecek salah satu warga yang terindikasi penyakit Chikungunya di Lingkungan Pamotan, Kelurahan Mayure, Kecamatan Cakra Barat, Kota Mataram, Rabu (8/2/2023).
Babinsa Mayure Sertu Joni mengatakan,”pengecekan warga binaan bersama tim kesehatan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah dalam hal ini petugas kelurahan dan Babinsa serta petugas kesehatan terhadap warga yang terindikasi Chikungunya,” ucapnya.
“untuk itu, kami menghimbau kepada semua warga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya, menutup penampungan air, mengubur kaleng-kaleng bekas supaya tidak ada perkembang biakan naymuk yang di akibatkan oleh genangan air,” harapnya.
dr. Dewi Nurlita Kepala Puskemas (Kapus) Karang Taliwang yang turut dalam kegiatan tersebut menjelaskan, “Virus ini menyerang dan menulari manusia melalui gigitan nyamuk, Ini menyebabkan demam, nyeri sendi, sakit kepala, sakit otot, dan ruam. Gejala Chikungunya dapat mirip dengan gejala dengue atau Zika, dan paling sering terjadi di daerah tropis dan subtropics,” Jelasnya.
Ia juga menambahkan,”Pada beberapa kasus, Chikungunya tidak menimbulkan gejala apa pun. Akan tetapi, kebanyakan penderita mengalami gejala yang timbul dalam 3–7 hari setelah tergigit oleh nyamuk pembawa virus. Tidak ada pengobatan khusus untuk Chikungunya, dan cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menghindari gigitan nyamuk,”jelasnya.