Daerah

Kalah Dengan Loteng Dalam Penanganan ODF, Lobar Siap Berikan Kado HUT Untuk NTB

×

Kalah Dengan Loteng Dalam Penanganan ODF, Lobar Siap Berikan Kado HUT Untuk NTB

Sebarkan artikel ini

Lombok Barat,  TripatNews – Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Barat (Lobar) kembali menggalang komitmen bersama menjadi Desa Bebas Buang Air Sembarangan (BABS) atau lebih dikenal dengan istilah Open Defecation Free (ODF). Koordinasi Penguatan Strategi Percepatan ODF bersama Sembilan Kepala Desa di Lobar, kegiatan yang diselenggarakan di Salah satu Ballroom Hotel Kawasan Wisata Senggigi, Batulayar, Lobar, Senin (22/11/2021).

Acara yang dihadiri oleh Bupati Lobar H. Fauzan Khalid bersama Sembilan Kepala Desa yang belum ODF, Kepala OPD terkait,  Kepala Dinas Kesehatan Lobar drg. Hj. Ni Made Ambaryati, Kepala Bappeda Lobar H. Saikhu, serta beberapa stake holder terkait dan beberapa Direktur Lembaga dan Perusahaan ternama yang bergerak di Nusa Tenggara Barat (NTB) diantaranya PT. Narmada Awet Muda, Bank NTB, PDAM Giri Menang, ASITA NTB, PT. ASDP Indonesia Ferry NTB, PLTU Jeranjang, PT. Varindo Lombok Inti, PT. Pelindo III Cabang Lembar, Direktur Mitra Samijaya, Direktur Tanoto Foundation, Baznas Provinsi NTB, Baznas Kabupaten Lobar, PAMSIMAS Lobar, BPPW NTB, serta support dari Project Wise Plan International Indonesia yang selama ini konsen dalam menangani isu sanitasi melalui Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan Intervensi COVID-19.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Penandatanganan Komitmen Bersama yang ditandatangani oleh Bupati Lobar bersama Sembilan Kepala Desa Non ODF pada 13 Oktober 2021 lalu di Kantor Bupati Lobar. Komitmen itu dipertegas lagi dengan penyusunan strategi nyata terkait langkah-langkah kongkrit yang akan ditempuh, serta sumber pembiayaan dan tekhnis penuntasan ODF di masing-masing Desa tersebut.

Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Provinsi NTB Rizal Smith memaparkan, “masalah yang ada di Lobar terkait Akses Jamban di masyarakat serta peluang-peluang yang ada untuk menjadikan Lobar ODF, yang mana dalam road map yang telah disusun sebelumnya direncanakan Deklarasi Tahun 2022 mendatang. Lobar yang semula berada di urutan III tingkat akses Jamban Keluarga mencapai 98, 4% yang artinya tinggal kurang dari 2% yang masih Open Defecation, namun saat ini turun menjadi urutan IV, setelah Kabupaten Lombok Tengah melakukan Deklarasi ODF pada 17 November 2021 lalu. Tim Verifikasi akan segera melakukan verifikasi ulang jika Lobar sudah siap untuk Deklarasi. Verifikasi ODF adalah proses memastikan status ODF suatu komunitas masyarakat yang menyatakan bahwa secara kolektif mereka telah bebas dari perilaku buang air besar sembarangan,” terangnya.

Sementara itu Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, yang hadir sekaligus menjadi narasumber dalam kegiatan Penguatan Strategi Implementasi Percepatan ODF tersebut membenarkan apa yang di sampaikan Rizal Smith sebelumnya.

Menurutnya, “Pemerintah Provinsi NTB dan Kabupaten/Kota di NTB terus berupaya untuk meningkatkan akses sanitasi masyarakat melalui berbagai program kegiatan dengan pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang meliputi Penciptaan kebutuhan masyarakat terhadap sanitasi, penyediaan layanan sanitasi dan penciptaan lingkungan yang mendukung. Salah satu upaya penciptaan lingkungan yang mendukung di tingkat provinsi telah diterbitkan Peraturan Gubernur Nomor 70 Tahun 2020 tentang Gerakan Buang Air Besar Sembarangan Nol (BASNO) menuju sanitasi aman dengan langkah strategisnya disusun dalam bentuk Roadmap BASNO periode 2020-2023,” Tegasnya.

Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam sambutannya menyampaikan, “kesungguhan dan keinginnanya dalam menjadikan Gumi Patut Patuh Patju ini menjadi Kabupaten ODF. Dalam kesempatan tersebut secara khusus bertanya kepada Kepala Desa Kuripan Utara yang hadir dalam acara tersebut tentang kendala yang dianggap berat untuk menjadikan desanya ODF.

Menurut Fauzan, “jangan menjadikan Dana atau Uang masalah dan kendala dalam upaya ini, karena permasalahan tersebut dapat kita pikul bersama,” jelasnya.

Ia mengajak Semua Kepala Desa untuk menghitung kebutuhan Dana dalam menjadikan Desa ODF tersebut, selanjutnya kebutuhan dana tersebut akan di upayakan untuk dipikul bersama termasuk dengan beberapa OPD dan stake holder yang ada, serta beberapa perusahaan yang ada di Lobar khsusunya yang hadir dalam acara tersebut.

“optimis jika kita benar-benar bekerjasama dan berkomitmen yang tinggi, tidak ada yang tidak mungkin. Oleh Karena itu Fauzan mengajak semua yang hadir dalam acara tersebut, untuk bekerja keras agar Lobar segera terbebas dari perilaku BABS ini, dan segera Deklarasi ODF di akhir Tahun 2021. Kita upayakan segera Deklarasi ODF sebagai hadiah di hari Ulang Tahun Provinsi NTB tanggal 17 Desember nanti,” pungkasnya. (YL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *