Lombok Barat, NTB – Dalam mencegah segela bentuk Gangguan Kamtibmas di Wilayah Hukum Polres Lombok Barat, Jajaran Satuan (Sat) Samapta Kepolsian Resor (Polres) Lombok Barat, Polda NTB, turunkan Tim Puma 8 menysisir semua Lokasi yang dianggap berpotensi Gangguan Kamtibmas di Wilayahnya.
Kepala Satuan (Kasat) Samapta Polres Lobar AKP Bambang Indrat mengatakan, kegiatan ini terkait dengan perkembangan Situasi terutama aktifitas Masyarakat pada malam akhir pekan, Sabtu (19/6/2021).
“Melalui cara Preventif (pencegahan), tidak hanya menyasar kepada gangguan Kriminalitas, namun termasuk Gangguan Kamtibmas lainnya,” ungkapnya.
Menurutnya, intensitas Masyarakat terutama malam malam akhir pekan, sangat berpotensi menimbulkan gangguan seperti Balap Liar, Perkelahian akibat pengaruh miras dan aksi kejahatan.
“Tentunya ini kita antisipasi, sehingga dituntut keaktifan petugas, agar Situasi Keamanan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) tetap terjaga,” ujarnya.
Terkai dengan Potensi Aksi Kejahatan, Bambang menuturkan bahwa di Wilayah Hukum Polres Lombok barat juga terdapat beberapa Obyek Vital, yang menjadi antensi jajarannya dalam pengawasan terkait keamanannya.
“Seperti Pembobolan Gerai Anjungan Mandiri (ATM), ini sudah pernah terjadi di Wilayah Hukum Polres Lombok Barat, sehingga dilakukan pengawasan, terutama ATM yang masih longgar penjagaannya,” imbuhnya.
Diakui bahwa, dengan Luas Wilayah yang dimilikinya, sehingga untuk menutup celah ini, dilakukan Patroli secara dialogis, mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif menjaga keamanan lingkungannya.
“Semuanya berpotensi bisa terjadi, sehingga cara preemtif juga dilakukan, dengan melakukan pendekatan kepada Masyarakat, untuk tetap mengaktifkan Siskamling,” ujarnya.
Terutama, dalam mengantisipasi pencurian ternak, maka dilakukan himbauan-himbaun kepada para pengelola Kandang Kolektif, untuk tetap waspada terhadap pelaku pencurian ini.
“Kontrol secara rutin, memastikan aktifitas penjagaan dalam mengantisipasi pencurian ternak ini tetap berjalan, caranya yaitu mengatur jadwal penjagaan dan istirahat secara bergiliran,” lugasnya.
Menurutnya, bila ini benar-benar dilaksanakan, akan semakin mempersempit runga gerak para pelaku aksi kejahatan ini.