Lombok Barat, 27 Juni 2024 – Dalam upaya menangkal ancaman terorisme, radikalisme, dan intoleransi, Kasat Binmas Polres Lombok Barat, AKP Daniel Ibi Lona, S.Sos., menekankan pentingnya memperkuat moderasi beragama di tengah masyarakat. Menurutnya, pemahaman agama yang moderat dapat menjadi benteng yang kokoh dalam mencegah penyebaran paham-paham ekstrem yang dapat mengancam kerukunan dan keamanan.
“Moderasi beragama adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan toleran,” ujar AKP Daniel Ibi Lona. “Dengan pemahaman agama yang moderat, kita dapat mencegah individu terjerumus ke dalam paham radikal yang dapat berujung pada tindakan terorisme.”
Pentingnya Pendidikan Agama yang Moderat
AKP Daniel Ibi Lona menyoroti peran penting pendidikan agama dalam membentuk pemahaman yang moderat. Ia mendorong lembaga pendidikan agama untuk mengajarkan nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan menghargai perbedaan.
“Pendidikan agama harus mengajarkan esensi agama yang sebenarnya, yaitu cinta kasih, perdamaian, dan kebaikan,” tegasnya. “Kita harus menghindari pengajaran agama yang sempit dan eksklusif yang dapat memicu sikap intoleran.”
Peran Tokoh Agama dan Masyarakat
Selain pendidikan agama, AKP Daniel Ibi Lona juga menekankan peran tokoh agama dan masyarakat dalam menyebarkan pemahaman agama yang moderat. Ia mengajak para tokoh agama untuk menjadi teladan dalam bersikap toleran dan menghargai perbedaan.
“Tokoh agama memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk pandangan masyarakat,” katanya. “Mereka harus menggunakan pengaruh tersebut untuk menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan kerukunan.”
AKP Daniel Ibi Lona juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menangkal penyebaran paham radikal. Ia mendorong masyarakat untuk melaporkan setiap aktivitas yang mencurigakan kepada pihak berwajib.
“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan kerukunan,” tegasnya. “Jangan ragu untuk melaporkan setiap aktivitas yang mencurigakan kepada pihak berwajib agar dapat ditindaklanjuti.”
Upaya Pencegahan yang Berkelanjutan
AKP Daniel Ibi Lona menegaskan bahwa upaya pencegahan terorisme, radikalisme, dan intoleransi harus dilakukan secara berkelanjutan. Ia mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya pemahaman agama yang moderat.
“Pencegahan terorisme, radikalisme, dan intoleransi bukanlah tugas yang mudah,” ujarnya. “Namun, dengan kerja sama dan komitmen dari semua pihak, kita dapat menciptakan masyarakat yang aman, damai, dan toleran.”
Moderasi Beragama sebagai Solusi
AKP Daniel Ibi Lona yakin bahwa moderasi beragama adalah solusi terbaik dalam menangkal ancaman terorisme, radikalisme, dan intoleransi. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama memperkuat pemahaman agama yang moderat demi terciptanya Indonesia yang lebih baik.
“Mari kita bersama-sama memperkuat moderasi beragama untuk mewujudkan Indonesia yang aman, damai, dan toleran,” pungkasnya.
Tantangan dalam Mewujudkan Moderasi Beragama
Meskipun moderasi beragama menjadi kunci dalam menangkal terorisme, radikalisme, dan intoleransi, AKP Daniel Ibi Lona mengakui bahwa mewujudkan moderasi beragama bukanlah hal yang mudah.
“Ada beberapa tantangan yang harus kita hadapi dalam mewujudkan moderasi beragama,” ungkapnya. “Salah satunya adalah masih adanya kelompok-kelompok yang menyebarkan paham radikal dan intoleran.”
Selain itu, AKP Daniel Ibi Lona juga menyoroti tantangan dalam mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi yang dapat menjadi pemicu munculnya paham radikal.
“Kesenjangan sosial dan ekonomi dapat menciptakan rasa ketidakadilan dan frustrasi yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok radikal untuk menyebarkan pengaruhnya,” jelasnya.