Lombok Barat, NTB – Kebakaran lahan yang dipicu oleh aktivitas pembakaran sampah di Jalan Raya Grepek, Dusun Grepek, Desa Labuan Tereng, Kecamatan Lembar, Lombok Barat (Lobar) berhasil ditangani berkat kolaborasi cepat dan sigap sejumlah instansi terkait pada, Kamis Sore (12/9/2024).
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 15.45 WITA ini dengan cepat menyebar akibat cuaca panas, angin kencang, serta tumpukan daun kering di area tersebut, membuat warga sekitar khawatir akan potensi meluasnya api. Beruntung, Babinsa Labuan Tereng, Sertu I Nengah Wijaya, anggita Komando Rayon Militer (Koramil) 1606-04 Gerung, segera mengambil tindakan dengan melaporkan peristiwa tersebut dan langsung mengoordinasikan pemadaman dengan berbagai pihak, termasuk Camat Lembar, Polsek Lembar, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Pelangan Tastura, dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Lobar.
“Kami segera bertindak begitu laporan diterima. Koordinasi antara TNI, Polri, KPH, dan Damkar sangat penting, dan berkat kerja sama yang solid, api berhasil dipadamkan sebelum merambat ke pemukiman warga,” ujar Sertu I Nengah Wijaya.
Camat Lembar, Agus Sutrisman, M.Kep, yang turut terjun langsung ke lokasi, memberikan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan kebakaran ini. “Sinergi lintas instansi ini sangat penting dalam menangani situasi darurat. Ke depan, kami akan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama dari aktivitas pembakaran sampah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Lembar, Ipda Joko Budi, menegaskan pihaknya akan meningkatkan patroli dan pengawasan di daerah-daerah yang rentan terhadap kebakaran, khususnya di musim kemarau. “Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tidak sembarangan membakar sampah. Jika ada yang melanggar, kami akan menindak tegas,” tegasnya.
Subuh Windarto, anggota Damkar Lobar, menyampaikan bahwa api akhirnya berhasil dipadamkan setelah beberapa jam usaha keras. “Tidak ada korban jiwa, namun sekitar 50 persen dari 30 are lahan hangus terbakar,” jelasnya.
Sujje, perwakilan dari KPH Pelangan Tastura, menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau kondisi hutan dan lahan di wilayah tersebut guna mencegah kebakaran serupa. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan pencegahan agar kejadian seperti ini tidak terulang,” pungkasnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran, terutama di musim kemarau, serta perlunya menjaga lingkungan dari aktivitas berisiko seperti pembakaran sampah.