Binkam

Manager Marketing Montana Hotel Sebut Vaksin Covid-19 tak Berbahaya

×

Manager Marketing Montana Hotel Sebut Vaksin Covid-19 tak Berbahaya

Sebarkan artikel ini

LOMBOK BARAT – Pelaku wisata yang ada di Senggigi, Kabupaten Lombok Barat (Lobar) divaksin, tim Batalion Vaksinator Covid-19 dari Dinas Kesehatan Lobar, memusatkan kegiatan tersebut di Restaurant Rinjani Hotel Killa Senggigi Kecamatan Batulayar, Lobar, Sabtu (6/3/2021).

Hari itu sebanyak 134 Pegawai dari 26 Hotel yang ada di Senggigi mengikuti kegiatan vaksinasi tersebut, salah satunya manager marketing Montana Hotel Premiar Senggigi yang akarab disapa Lia.

“hari itu sekitar 134 pegawai hotel dari 26 hotel yang ada di Senggigi menerima vaksin pertamanya, termasuk saya,” jelas Lia kepada media dikantornya, Jumat (12/3/2021).

Lia mengaku bahwa sebelum divaksin dia merasa ketakutan, namun setelah di vaksin ketakutannya hilang karena yang dirasakan biasa biasa saja, sama seperti sebelum divaksin.

“Efek samping yang saya rasakan setelah kurang lebih 1 jam di vaksin, hanya terasa mengantuk dan lapar,” terngnya.

Sarannya kalau mau di Vaksin badan harus benar benar Vit. Selain itu, harus jaga kondisi tubuh setelah divaksin. Sebab setelah divaksin badan akan terasa pegal, Ngantuk dan Lapar.

Salah satu stafnya yang juga dapat giliran vaksin waktu itu, mengalami pegal setelah kurang lebih 30 menit divaksin.

Dua hari setelah divaksin setafnya mengalami demam, Lia sempat panik, dia mengira kalau itu adalah gejala setelah divaksin.

Namun sebaliknya dia heran karena badannya biasa-biasa saja tidak mengalami demam walupin sudah 3 hari divaksin.

Setelah Lia telusuri, perubahan kondisi badan stafnya itu bukan karena vaksin, namun lebih kepada faktor kecapean.

“kalau mendengar cerita dari staf saya itu, dia mengalami kecapean karena kurang istirahat saja, dan itu pun berjalan cuman 2 hari dan sekarang staf saya itu sudah masuk kerja seperti biasanya,” jelasnya.

Lia sarankan supaya siapa saja yang sudah divaksin, lalu mengalami perubahan pada badannya, jangan langsung menilai bahwa itu penyebab dari Vaksin itu, justru karena kecurigaan itu akan membuat imun menurun dan dapat menyebabkan badan tambah drop.

Ditempat lain, Ayen owner Hotel Montana yang juga salah satu wakil ketua Perhimpunan Hotel dan Retoran Indonesia (PHRI) Provinsi NTB, dihubungi media lewat sambungan telfon mengucapkan terimakasih kepada pemerintah dan Batalion Faksinator Covid-19 bentukan Polda NTB, karena telah mulai menjadwalkan pemaksinan untuk pelaku pariwisata di NTB pada umumnya.

Terlebih lagi karyawannya mendapat jawal perdana pada tahapan vaksinasi untuk pelaku wisata di Senggigi kali ini, dia merasa lebih tenang karena sebagian karyawannya sudah divaksin.

“saya harap pada jadwal vaksin berikutnya karyawan saya semua dapat divaksin,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *