Bali NusraBeritaBerita NTBDaerahFeaturedKabar DesaKLULombokLombok UtaraLotaraNasionalNewsNewsbeatNTBNTB One TerkiniPemerintahanPendidikanSinergitas Pemda TNI POLRITerkiniTNI-Polri

Perangi Pernikahan Dini: Babinsa dan LPA NTB Galang Kekuatan di Desa Rempek

×

Perangi Pernikahan Dini: Babinsa dan LPA NTB Galang Kekuatan di Desa Rempek

Sebarkan artikel ini

Lombok Utara, NTB – Bintara Pembina Desa (Babinsa) Rempek, Komando Rayon Militer (Koramil) 1606-10/Gangga, Sertu Sumardan mengikuti sosialisasi dan penyuluhan pendewasaan usia perkawinan yang diselenggarakan oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Aula TK Sengeh Rempek, Desa Rempek, Kecamatan Gangga, Kamis (20/6/2024).

Kegiatan dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, antara lain Kepala Desa Rempek Rudi Artono, Ketua BPD Dedi, seluruh kepala dusun, dan ibu-ibu PKK Desa Rempek. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mencegah pernikahan dini yang masih marak terjadi di beberapa daerah.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Rempek, Rudi Artono, menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam mencegah pernikahan dini, “usia minimum untuk menikah harus sesuai dengan peraturan pemerintah adalah 19 tahun baik untuk laki-laki maupun perempuan,” tegasnya.

Narasumber dari LPA Provinsi NTB, Esia, menyampaikan bahwa pencegahan pernikahan dini adalah tanggung jawab bersama, pentingnya memberikan pemahaman dan edukasi berkelanjutan kepada anak-anak agar mereka dapat merencanakan pernikahan dengan matang.

Esia juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga pergaulan yang sehat dan memberikan kesempatan bagi pemuda dan pemudi untuk mengenyam pendidikan serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial.

“Kesiapan fisik, mental, dan kesehatan sangat penting dalam merencanakan pernikahan. Oleh karena itu, kita perlu terus mengedukasi generasi muda agar mereka memahami pentingnya mempersiapkan diri dengan baik,” ujarnya.

Kehadiran Babinsa dalam kegiatan ini menunjukkan peran aktif TNI dalam mendukung program-program sosial yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam hal pendidikan dan kesehatan generasi muda.

“Dengan adanya sosialisasi seperti ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dampak negatif dari pernikahan dini dan pentingnya merencanakan pernikahan dengan baik untuk masa depan yang lebih cerah,” ucap Sertu Sumardan, Babinsa Rempek.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *