Lombok Utara, NTB – Pada pukul 23.10 Wita, sebuah musibah melanda wilayah Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, dengan pohon tumbang dan banjir kiriman dari luapan jaringan irigasi di Dusun Karang Langu, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Minggu Malam (25/2/2024).
Bintara Pembina Desa (Babinsa) Tanjung, Komando Rayon Militer (Koramil) 1606-02/Tanjung Serka Sumaidi dalam laporannya menerangkan, “peristiwa tersebut mengakibatkan gangguan serius pada akses transportasi dan aktivitas sehari-hari warga,” jelasnya.
“kejadian tersebut terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah KLU sejak pukul 13.00 Wita. Pohon tumbang menutup akses jalan dari Desa Tanjung menuju Desa Sama Guna, sementara banjir merendam perkantoran Koramil 1606-02/Tanjung dan rumah-rumah warga,” Tambahnya.
Noviandri, Kepala Dusun (Kadus) Karang Langu, mengungkapkan, “Tanpa membuang waktu, Babinsa Tanjung Sumiadi dan anggota piket Koramil 1606-02/Tanjung segera berkoordinasi untuk mengevaluasi situasi dan mengambil langkah-langkah respons yang cepat setelah melalui telepon pada pukul 22.00 Wita, kami mengabarkan mengenai kejadian tersebut,” tegasnya.
Upaya evakuasi dilakukan dengan sigap. Babinsa bersama Babinkantibmas dan BPBD KLU, didukung oleh Kadus dan warga setempat, berhasil membersihkan pohon tumbang yang menghalangi akses jalan antar-desa. Evakuasi selesai pada pukul 23.10 Wita, membuka jalur kembali bagi aktivitas masyarakat.
“Meskipun tidak ada korban jiwa atau kerugian material yang dilaporkan, situasi masih dalam pengawasan ketat. Intensitas hujan yang tinggi dan kiriman banjir dari jaringan irigasi masih menjadi perhatian utama. Babinsa Tanjung, bersama piket Koramil, terus memantau dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk meminimalisir dampak lebih lanjut,” Ujar salah seorang anggota BPBD KLU yang turut dalam evakuasi pohon tersebut, Senin (26/2/2024).
“kepada warga terdampak untuk tetap tenang, waspada, dan saling membantu. Babinsa juga mengajak masyarakat untuk menjaga keselamatan diri, khususnya anak-anak, di tengah kondisi cuaca yang belum menentu,” imbau Serka Sumaidi.
