Lombok Barat, NTB – Polsek Sekotong, Polres Lombok Barat, Polda NTB, melaksanakan kegiatan sosialisasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) kepada masyarakat di Dusun Sayong Daye, Desa Cendi Manik, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Kamis (12/7/2023).
Kegiatan sosialisasi tersebut diikuti oleh masyarakat sekitar, yang terdiri dari ibu-ibu dan tokoh masyarakat.
Dalam sosialisasi tersebut, Kapolsek Sekotong menyampaikan materi tentang pengertian TPPO, bentuk-bentuk TPPO, dan cara mencegah TPPO.
“TPPO adalah tindakan memaksa, membujuk, memperdaya, atau menipu seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu dengan ancaman kekerasan, pemaksaan, atau penyalahgunaan kekuasaan, sehingga menyebabkan orang tersebut tidak berdaya dan tidak mampu menolak atau melawan,” kata Kapolsek Sekotong Iptu I Ketut Suriarta, SH.
“Bentuk-bentuk TPPO antara lain perbudakan, kerja paksa, eksploitasi, dan perdagangan organ tubuh,” imbuhnya.
Kapolsek Sekotong juga menyampaikan bahwa TPPO merupakan kejahatan serius yang melanggar hak asasi manusia. Oleh karena itu, masyarakat perlu memahami tentang TPPO agar tidak menjadi korban TPPO.
“Masyarakat perlu memahami tentang TPPO agar tidak menjadi korban TPPO. Jika ada masyarakat yang mengetahui atau menjadi korban TPPO, agar segera melaporkan kepada pihak yang berwajib,” ujar Kapolsek Sekotong.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolsek Sekotong juga memberikan pamphlet tentang mekanisme yang sah jika bekerja ke luar negeri sebagai pekerja migran Indonesia.
“Pamphlet ini berisi informasi tentang cara bekerja ke luar negeri secara resmi melalui jalur pemerintah,” kata Kapolsek Sekotong.
Kegiatan sosialisasi TPPO tersebut mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Masyarakat mengaku mendapatkan informasi yang bermanfaat dari kegiatan tersebut.
“Saya sangat senang dengan kegiatan sosialisasi TPPO ini. Saya jadi lebih memahami tentang TPPO dan cara mencegahnya,” kata salah seorang peserta sosialisasi.
