Sosial Budaya

Presean Angin Sayong Ramai Ditonton Ratusan Warga

×

Presean Angin Sayong Ramai Ditonton Ratusan Warga

Sebarkan artikel ini
Presean Paguyuban Angin Sayong Berlangsung Aman dan Kondusif

Lombok Barat, NTB – Kegiatan seni budaya presean ‘Paguyuban Angin Sayong’yang diselenggarakan di dusun Sayong Segerening desa Cendi Manik kecamatan Sekotong kabupaten Lombok Barat, berlangsung aman dan kondusif, Senin (2/10/2023).

Kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan budaya sasak dan memajukan pariwisata ini dihadiri oleh ratusan masyarakat penonton. Kapolsek Sekotong, Iptu Ketut Suriarta, mengatakan bahwa pengamanan dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang menyaksikan dan mengikuti kegiatan tersebut.

“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan apresiasi dan kecintaan masyarakat terhadap budaya sasak, khususnya presean, yang merupakan salah satu seni tradisi yang ada di Lombok. Kami juga berharap kegiatan ini dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Lombok dan menikmati kekayaan budaya yang ada di sini,” ujar Iptu Ketut Suriarta.

Presean adalah pertarungan antara dua lelaki yang bersenjatakan tongkat rotan (penjalin) dan berperisai kulit kerbau yang tebal dan keras (ende). Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Presean termasuk dalam seni tari daerah Lombok.

Dalam kegiatan seni budaya presean “Paguyuban Angin Sayong”, terdapat tiga tim atau paguyuban yang bertanding, yaitu Paguyuban Angin Sayong, Paguyuban Paron Wajan Buwun Mas, dan Pepadu lokal. Masing-masing tim terdiri dari beberapa pekadu atau petarung yang siap bertanding. Pepadu yang akan bertanding ditunjuk oleh pekembar atau wasit dan memilih lawan tandingnya. Pertarungan diiringi oleh musik gamelan sasak yang membangkitkan semangat bertarung.

Kegiatan seni budaya presean “Paguyuban Angin Sayong” yang diselenggarakan di dusun Sayong Segerening desa Cendi Manik kecamatan Sekotong kabupaten Lombok Barat, berlangsung aman dan kondusif. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi dan kecintaan masyarakat terhadap budaya sasak, khususnya presean, serta menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Lombok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *