Kuripan Lombok Barat – Polsek Kuripan menggelar kegiatan Jumat Curhat di Kantor Desa Giri Sasak, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat, pada Jumat (1/9/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk menyerap informasi, saran, dan pendapat dari masyarakat terkait dengan kamtibmas dan TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang).
Kegiatan Jumat Curhat ini hadir Kepala Desa Giri Sasak Hamdani, Sekretaris Desa Giri Sasak Muna’im, S.Pd, PS. Kanit Intelkam Polsek Kuripan Aipda Pt Agus Yudhana, Unit Reskrim Polsek Kuripan, dan staf Desa Giri Sasak.
“Kami dari Polsek Kuripan ingin mendengar aspirasi dan keluhan dari masyarakat di tingkat dusun, sehingga kami bisa memberikan pelayanan yang optimal dalam hal kamtibmas,” ujar Aipda Pt Agus Yudhana mewakili Kapolsek Kuripan.
Ingatkan Agar Tidak Mudah Tertipu oleh Tekong atau PJTKI
Selain itu, ia juga memberikan sosialisasi tentang TPPO yang sering terjadi pada warga yang menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di luar negeri. Ia mengingatkan agar warga tidak mudah tertipu oleh tekong atau PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia) yang tidak resmi.
“Jika ada warga yang ingin menjadi TKI, harus memperhatikan beberapa hal, seperti ijin dari Disnaker, asuransi dari PT yang menyalurkan, dokumen yang sah, ijin dari suami/istri/orang tua, perjanjian kerja dari PT yang terdaftar di Kemenaker, dan umur di atas 18 tahun,” jelasnya.
Ia juga mengimbau agar warga menghubungi hotline Satgas TPPO Polda NTB 081138830666 jika mengetahui atau menjadi korban TPPO.
Sementara itu, Kades Giri Sasak Hamdani mengucapkan terima kasih kepada Polsek Kuripan yang telah memberikan wawasan tentang TPPO. Ia berharap agar warga lebih berhati-hati dalam memilih tekong atau PJTKI agar tidak menjadi PMI (Pekerja Migran Indonesia) ilegal.
“Kami pernah mengalami kesulitan ketika ada warga kami yang meninggal di luar negeri dan mayatnya dibawa ke Indonesia. Kami tidak tahu siapa yang harus bertanggung jawab karena tekongnya ilegal,” ungkapnya.
Pengalaman Sekdes Giri Sasak Saat Pernah Menjadi TKI
Sekdes Giri Sasak Muna’im juga menyampaikan pengalamannya ketika menjadi TKI di Malaysia. Ia mengaku pernah tertipu oleh tekong ilegal dan kesulitan untuk pulang ke Lombok.
“Alhamdulillah saya bisa kembali ke Lombok. Tapi ini jadi pelajaran buat saya dan warga Desa Giri Sasak agar lebih selektif dalam memilih tekong atau PJTKI,” tuturnya.
Kegiatan Jumat Curhat ini mendapat apresiasi dari masyarakat Desa Giri Sasak. Mereka berharap agar kegiatan ini bisa dilakukan secara rutin dan berkelanjutan.
“Kami senang dengan kehadiran Polsek Kuripan di desa kami. Juga merasa lebih dekat dan nyaman dengan polisi. Kami juga mendapat banyak informasi yang bermanfaat dari mereka,” ucap salah satu warga Desa Giri Sasak.