Gerung, Lombok Barat – Tradisi adat nyongkolan, yaitu prosesi pengantin laki-laki menjemput pengantin perempuan dengan iring-iringan musik dan kerabat, berlangsung di wilayah Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, pada Rabu, (09/8/2023).
Polsek Gerung melakukan pengamanan dan monitoring dengan ketat untuk menjaga kelancaran kegiatan ini.
Plt. Kapolsek Gerung, Polres Lombok Barat, Polda NTB, AKP Jahyadi Sibawaih, S.H., mengatakan bahwa ada dua titik penting yang menjadi fokus lokasi pengamanan.
“Kami mengamankan rute nyongkolan dari Desa Sukerare, Kecamatan Sekerare, Kabupaten Lombok Tengah, menuju rumah mempelai perempuan di Dusun Mendagi, Desa Beleke, Kecamatan Gerung. Rute ini menggunakan jalur utama dengan iringan musik tradisional Gendang Beleq. Perkiraan jumlah peserta mencapai lebih dari 200 orang,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa polisi juga mengamankan tradisi nyongkolan di sekitar Dusun Pesanggrahan, Desa Banyu Urip, Kecamatan Gerung.
“Rute ini mengarah ke rumah mempelai perempuan di Dusun Pesanggrahan, Desa Banyu Urip. Jalur yang digunakan adalah melalui Desa Banyu Urip dengan iringan musik Kecimol. Estimasi peserta mencapai lebih dari 150 orang,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa polisi bertugas dengan sungguh-sungguh untuk memastikan situasi berlangsung dengan aman dan terkendali.
“Kami mengatur arus lalu lintas, memberikan himbauan kepada peserta agar tertib dan serta mengawasi setiap tahapan tradisi adat nyongkolan,” tuturnya.
Ia berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan nuansa kebudayaan yang kaya dan mendalam kepada masyarakat setempat.
“Kami mengapresiasi partisipasi dan kerjasama masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keselamatan dalam tradisi adat nyongkolan ini,” tandasnya.