Binkam

Pancasila sebagai Jalan dan Solusi dari Radikalisme, Intoleransi, dan Anti Pancasila

×

Pancasila sebagai Jalan dan Solusi dari Radikalisme, Intoleransi, dan Anti Pancasila

Sebarkan artikel ini
A closeup shot of the waving flag of Monaco with interesting textures

Oleh: AKP Daniel Ibi Lona, S.Sos, Kasat Binmas Polres Lombok Barat

Bangsa Indonesia sedang menghadapi tantangan dari radikalisme, intoleransi, dan anti Pancasila. Tantangan-tantangan ini bisa mengganggu stabilitas dan kemajuan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, ras, dan budaya. Oleh sebab itu, diperlukan jalan dan solusi yang tepat untuk mengatasi tantangan-tantangan ini. Jalan dan solusi tersebut adalah Pancasila.

Pancasila adalah ideologi bangsa dan negara Indonesia yang berasal dari nilai-nilai tradisi, budaya, dan spiritual masyarakat Indonesia. Pancasila juga merupakan arahan hidup bangsa Indonesia yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, manusia dengan sesama manusia, manusia dengan alam sekitar, dan manusia dengan diri sendiri. Nilai-nilai Pancasila mencerminkan sikap saling menghargai, demokratis, adil, sejahtera, dan beretika.

Namun sayangnya, nilai-nilai Pancasila sering kali diabaikan atau diinjak-injak oleh sebagian masyarakat Indonesia. Akibatnya, muncul paham-paham radikal yang ingin menggantikan ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Paham-paham radikal ini juga sering kali menunjukkan sikap intoleran dan anti Pancasila, seperti menolak keberagaman, menyerang kelompok minoritas, menghina lambang-lambang negara, atau bahkan melakukan aksi terorisme.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya-upaya antisipasi dan edukasi dari berbagai pihak, terutama aparat keamanan dan penegak hukum. Salah satu upaya yang dilakukan adalah program Polisi Dusun yang diinisiasi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Program ini bertujuan untuk mendorong terbentuknya keamanan dan ketertiban di tingkat dusun dengan melibatkan keterlibatan masyarakat.

Salah satu daerah yang melaksanakan program Polisi Dusun adalah Lombok Barat. Kasat Binmas Polres Lombok Barat AKP Daniel Ibi Lona, S.Sos mengatakan bahwa program ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi radikalisme, intoleransi, dan anti Pancasila di masyarakat. “Dengan program Polisi Dusun ini, kami berharap bisa lebih dekat dengan masyarakat dusun dan memberikan edukasi tentang nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Kami juga ingin mengajak masyarakat dusun untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungannya,” ujar AKP Daniel.

Menurut AKP Daniel, program Polisi Dusun juga bisa menjadi sarana untuk mendeteksi dini adanya potensi atau tanda-tanda radikalisme, intoleransi, atau anti Pancasila di masyarakat dusun. “Jika ada hal-hal yang mencurigakan atau mengganggu ketenangan masyarakat dusun, kami akan segera menindaklanjutinya sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, atau pemerintah desa untuk menyelesaikan masalah tersebut secara bersama-sama,” jelasnya.

AKP Daniel menambahkan bahwa program Polisi Dusun juga diharapkan bisa meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dusun dalam menjaga keutuhan NKRI. “Kami ingin masyarakat dusun tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham radikal yang ingin menghancurkan ideologi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *