Lombok Timur, NTB – Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M. Pd memastikan Visi dan Misi NTB Gemilang berjalan baik melalui berbagai program unggulan yang menjadi jabaran dibawahnya. Misalnya Misi NTB Sehat dan Cerdas melalui program unggulan Posyandu Keluarga dan Misi NTB Asri dan Lestari melalui program Zero Waste dan NTB Hijau.
Melalui Posyandu Keluarga, Wagub berharap perubahan besar akan terwujud jika benar benar dilaksanakan di dusun. Selain itu, Wagub juga berpesan agar validasi data Posyandu dalam Sistem Informasi Posyandu dikerjakan maksimal.
“Kita melakukan Roadshow kali ini di Lombok Timur guna memastikan program unggulan pemerintah bisa berjalan dengan baik,” jelas Umi Rohmi sapaan Wagub dalam kunjungan kerjanya di Lombok Timur, Senin (14/3).
Dalam kesempatan itu juga, Umi Rohmi meminta agar peran perempuan di rumah ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
“Banyak elemen pembangunan yang tergantung pada perempuan. Saya juga berpesan agar sosialisasi gizi seimbang terus dipacu karena animo masyarakat makan sayur dan buah masih rendah terutama anak dan ibu,” jelasnya.
Sementara itu, dalam kunjungan di SMAN 1 Sikur, Wagub berpesan kepada siswa siswi terus rajin belajar ditengah kemajuan teknologi saat ini. Selain itu, Umi Rohmi mengingatkan untuk meninggalkan lingkungan yang asri dan lestari sebagai warisan terhadap generasi berikutnya.
“Sebagai-baik warisan untuk masa depan adalah lingkungan yang asri dan lestari,” ungkap Umi Rohmi.
Menurutnya, SMAN 1 Sikur cocok sebagai penggerak bagi sekolah lainnya. Disamping berbagai prestasi lainnya, sekolah sudah bisa mengelola sampah mulai dari halaman sekolah. Memanfaatkan sampah disulap menjadi pupuk organik sehingga menjadi bermanfaat.
Umi Rohmi juga mengajak anak-anak untuk menanamkan dan mencintai lingkungan mulai dari sekolah dan sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.
Pada sebelumnya, Sekretaris Daerah Pemkab Lombok Timur H.M. Juani Taofik mengamini apa yang disampaikan Umi Rohmi, ia mengatakan potret pembangunan yang sebenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan. Ukurannya adalah dengan melakukan pola pembangunan berbasis data. Ia mencontohkan, 60 ribu data adminduk warga Lotim yang belum dapat mengakses BPJS dan bantuan lain dari pemerintah pusat. Begitupula dengan data lain seperti buruh migran dan kemiskinan. Hal ini hanya dapat diintervensi dengan data dari dusun dan desa.
“Data kemiskinan Lotim masih diatas 15 persen nasional. Data buruh migran Lotim sebanyak 235.156 orang yang jumlahnya lebih besar dari penduduk KSB,” jelasnya.
Untuk itu ia meminta kolaborasi dan sinergi percepatan salah satunya melalui Posyandu Keluarga.